LAPORAN PENELITIAN SOSIOLOGI
MENINGKATNYA PERILAKU KONSUMTIF DI KALANGAN PARA SISWA
Disusun oleh:
Farhani Riska Septia
X IPS2/09
SMAN 1 GODEAN
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan penelitian ini yang
berjudul “Meningkatnya Perilaku Konsumtif di Kalangan Para Siswa”.
Adapun laporan penelitian tentang “Meningkatnya
Perilaku Konsumtif di Kalangan
Para Siswa” ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, saya juga ingin terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu
saya
dalam pembuatan makalah sosiologi
ini.
Saya berharap semoga dari laporan penelitian tentang “Meningkatnya Perilaku Konsumtif di Kalangan Para Siswa” ini
dapat diambil manfaatnya dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehai-hari. Selain itu,
kritik dan saran dari Anda
saya
tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.
Sleman, 22 Mei 2016
Penyusun
Farhani Riska Septia
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul…………………………………………………… i
Kata
Pengantar………………………………………………...… ii
Daftar
isi………………………………………………………..... iii
Bab
I Pendahuluan……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………… 1
1.2 Perumusan Masalah…………………………………. 2
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………….. 2
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………… 2
1.5 Kajian Pustaka………………………………………. 3
1.6 Definisi Konsep……………………………………... 9
Bab
II Metode Penelitian………………………………...…… 10
1.1 Jenis Penelitian……………………………………… 10
1.2 Lokasi Penelitian……………………………………. 11
1.3 Untit Analisis dan Informan………………………... 11
1.4 Teknik Pengumpulan Data…………………………. 11
Lampiran……………………………………………………… 12
Daftar
Pustaka………………………………………………… 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perilaku konsumtif adalah perilaku yang mencerminkan
“serba instan” atau tidak mau menempuh proses. Konsumtif cenderung mengarah
pada gaya hidup glamor, boros, dan lain sebagainya.
Pada zaman sekarang ini semakin
banyak masyarakat terutama para remaja dan siswa di Indonesia yang bersifat
konsumtif. Penyebabnyapun bermacam-macam dan dari berbagai bidang. Banyak media
massa terutama iklan-iklan yang semakin mendorong
masyarakat terutama para remaja untuk bersifat konsumtif. Terutama masyarakat
yang tinggal di kota-kota besar saat ini, semakin dekat dan dengan mudah untuk
mendapatkan barang-barang yang diinginkannya. Setiap harinya mereka melakukan
konsumsi makanan, pakaian, bahkan elektronik sesuai keinginanya saja, tidak
sesuai kebutuhannya, dan bahkan mereka tidak memperdulikan pengeluarannya.
Terutama para remaja, mereka
terkesan senang dengan perilaku yang berbau konsumtif dan hedonis. Mereka
senang mengeluarkan uang demi mendapatkan barang-barang yang sedang popular dan
tidak mau ketinggalan zaman. Mereka juga mudah termakan iklan-iklan yang banyak
bermunculan di berbagai media, padahal mereka tidak begitu mementingkan barang
yang ditawarkan tersebut. Mereka hanya
membeli barang sesuai keinginanya saja. Bahkan terkadang mereka
membeli barang hanya mengikuti temannya, agar tidak kalah saing dengan apa yang
temannya punya, juga hanya sekedar untuk mengikuti tren masa kini saja.
1.2 Perumusan Masalah
1.
Apa yang menyebabkan remaja saat ini terutama para
siswa bersifat konsumtif?
2.
Apa saja dampak dari sifat konsumtif itu?
3.
Bagaimana cara mengatasi perilaku konsumtif dikalangan
remaja terutama para siswa saat ini?
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui penyebab remaja terutama para siswa
saat ini bersifat konsumtif.
2.
Untuk mengetahui apa saja dampak dari perilaku
konsumtif.
3.
Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi perilaku
konsumtif.
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Manfaat bagi ilmu pengetahuan
a. Sebagai langkah
pengembangan keilmuan berkaitan dengan filsafat social hubungannya dengan
masyarakat konsumsi.
b. Sebagai
peningkatan keilmuan berkaitan dengan budaya konsumerisme.
2.
Manfaat bagi masyarakat
a. Sebagai langkah
untuk mencegah budaya konsumerisme.
b. Meberikan
pemahaman kepada masyarakat mengenai penyebab, dampak budaya konsumerisme dan
juga cara untuk mencegah budaya konsumerime.
c.
Untuk memberikan informasi kepada
pembaca dan sebagai bahan penelitian untuk observer.
d.
Memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan
yang dihadapi oleh remaja.
e.
Sebagai pedoman untuk
pembelajaran.
1.5 Kajian
Pustaka
1.
Perilaku
Konsumtif
a.
Pengertian
Perilaku Konsumtif
Pengertian konsumtif
dalam sosiologi yakni kegiatan mengkonsumsi atau pemakaian barang secara
berlebihan dan terjadi secara berkelanjutan. Kegiatan ini menjadikan manusia
sebagai pecandu produk dan sifat ini sulit untuk dihilangkan.
Mowen dan Minor
(2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak
lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan membeli produk atau
jasa tertentu untuk memperoleh kesenangan atau hanya perasaan emosi. Pengertian
perilaku konsumtif tersebut sejalan dengan pendapat Dahlan yakni suatu perilaku
yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah yang berlebihan, penggunaan
segala hal yang dianggap paling mahal memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik
sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan oleh suatu
keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata.
Lubis (1987) mengatakan bahwa perilaku konsumtif
adalah suatu perilaku membeli yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang
rasional melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah
tidak rasional lagi. Menurut Peter dan Olson (1995, h.115) kepercayaan,
sikap, dan keinginan yang tidak terkontrol dan terbentuk dalam diri konsumen
disebut dengan perilaku konsumtif. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (Al-Ghifari,
2003, h.144) memberikan batasan perilaku konsumtif sebagai kecenderungan
konsumsi tiada batas dan lebih mementingkan faktor keinginan daripada
kebutuhan. Manusia lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan pada saat
memiliki uang lebih dan biasanya menyebabkan orang melakukan pengeluaran untuk
bermacam-macam keinginan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.
Dahlan (Al-Ghifari, 2003, h.144)
menyatakan bahwa perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku yang ditandai oleh
adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap
paling mahal dan memberikan kepuasaan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya
sertaa dan pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh suatu
keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata.
Menurut Sumartono (Al-Ghifari,
2003, h.142) seseorang yang konsumtif mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Membeli produk untuk menjaga
status, penampilan, dan gengsi.
2. Memakai sebuah produk karena
adanya unsure konformitas terhadap model yang mengiklankan produk tersebut.
3. Adanya penilaian bahwa dengan
memakai atau membeli produk dengan harga yang mahal akan menimbulkan rasa percaya diri.
4. Membeli produk dengan pertimbangan harga bukan karena
manfaat dan kegunaannya.
5. Membeli
karena kemasan produk yang menarik.
6. Membeli
produk karena iming-iming hadiah.
7. Mencoba
produk sejenis dengan dua merk yang berbeda.
Sifat
konsumtif ini tentunya tidak datang dengan sendirinya, pastilah ada banyak
iklan-iklan yang dengan sukses membius penonton untuk membeli produknya. Pada
dasarnya memang sebagian besar masyarakat Indonesia suka sekali dengan barang
baru sehingga setiap ada barang baru akan berlomba-lomba untuk membelinya. Hal
ini dikarenakan sifat pamer yang banyak dimiliki oleh masyarakat apalagi anak
muda yang selalu tidak mau ketinggalan jika soal teknologi dan fashion.
Sehingga secara mudah banyak yang terpengaruh dengan iklan-iklan yang
sebenarnya hanya tayangan biasa saja namun sudah biasa membius banyak
penontonnya untuk membeli produk yang sedang dibelinya.
b.
Sejarah
Budaya Konsumtif
Budaya konsumerisme dilatar belakangi oleh munculnya
masa kapitalisme yang diusung oleh Karl Marx yang kemudian disusul
liberialisme. Budaya konsumerisme merupakan merupakan awal dari kapitalisme. Kapitalisme global mulai berkembang pesat setelah ‘Perang
Dingin’ yang berakhir tahun 1980-an. Hal-hal tersebut merupakan pemicu
utama berkembangnya kapitalisme global atau globalisasi ekonomi yang diawali
dengan pertemuan GATT di Maroko.
c.
Ciri-ciri Budaya Konsumtif
§ Materialistis,
mengungkapkan kemiskinan rohaniah dan mementingkan konsumsi barang.
§ Mengglobalnya
supermarket, minimarket, mall, pasar raya dll.
§ Berperannya
media massa seperti surat kabar, majalah, tv yang mampu menciptakan dan
menyebarkan kesan tanpa henti.
d.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif
Ada tiga faktor
yang mempengaruhi pola konsumsi antara lain :
1.
Konsumen Individu
Konsumen individu biasanya melakukan pemilihan merk
yang dipengaruhi oleh :
a. Kebutuhan konsumen.
b. Persepsi
atas karakteristik merk.
c. Sikap kearah
pilihan.
d. Demografi
konsumen .
e. Gaya hidup
dan karakteristik personalia.
2.
Pengaruh Lingkungan
a.
Budaya (norma, kemaasyarakatan, pengaruh kedaerahan,
kesukuan).
b.
Kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta
milk konsumen).
c.
Grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup
refrensi).
d.
Faktor penentu yg situasional (situasi dimana produk
dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
3.
Pengaruh Iklan
a. Mempengaruhi konsumen.
b. Barang yang menarik.
c. Harga yang menonjol.
d. Distribusi yg mendorong konsumen dalam proses
pengambilan keputusan.
2. Dampak
Dari Sifat Konsumtif
a. Dampak
Positif
1. Dapat meningkatkan
pendapatan nasional.
2. Budaya
konsumerisme dapat meningkatkan orang untuk giat berusaha.
b. Dampak Negatif
1. Hidup boros
dan enggan untuk berbagi.
2. Bersikap
pamer dan menimbulkan prilaku sombong.
3. Bersikap
individual.
4. Orang tetsebut akan selalu mencari kesenangan dan kepuasan hidup.
5. Pola hidup
yang boros dan akan menimbulkan kecemburuan sosial, karena orang akan membeli
semua barang yang diinginkan tanpa memikirkan harga barang tersebut murah atau
mahal, barang tersebut diperlukan atau tidak, sehingga bagi orang yang tidak
mampu mereka tidak akan sanggup untuk mengikuti pola kehidupan yang seperti
itu.
6. Mengurangi kesempatan untuk menabung, karena orang
akan lebih banyak membelanjakan uangnya dibandingkan menyisihkan untuk
ditabung.
7. Cenderung tidak memikirkan kebutuhan yang akan datang,
orang akan mengkonsumsi lebih banyak barang pada saat sekarang tanpa berpikir
kebutuhannya di masa datang.
3. Cara Mengatasi Perilaku Konsumtif
Cara yang dapat ditempuh untuk
mengatasi perilaku konsumtif antara lain sebagai berikut:
Yang dapat dilakukan oleh diri kita sendiri:
1. Belajar hidup hemat
Mulailah dari diri kita sendiri jika ingin merubah
perilaku konsumtif. Mulailah dengan membuat prioritas kebutuhan yang ingin kita
beli. Dahulukan membeli barang kebutuhan berdasarkan prioritas yang terpenting,
bukan untuk memenuhi keinginan semata.
2.
Mulai
menabung
Jika kita punya kelebihan uang sebaiknya ditabung,
bukan untuk kita hambur-hamburkan. Menabung selain merupakan bagian dari hidup
hemat, juga kita bisa gunakan uang hasil tabungan kita untuk membeli barang
yang akan kita butuhkan di masa yang akan datang atau jika ada kebutuhan yang
tak terduga.
3. Berinvestasi
Selain dengan menabung kita juga bisa menggunakan uang
kita untuk berinvestasi baik itu mendirikan usaha, investasi dengan barang
tertentu, atau bisa juga investasi di pasar modal atau bursa efek atau
semacamnya.
4. Menggunakan kelebihan uang untuk
beribadah, beramal, bersedekah, membayar zakat, berqurban, dll
Di dalam harta kita ada hak orang miskin, jadi kita
sebaiknya memberikan hak mereka yang ada pada harta kita dengan cara
bersedekah, membayar zakat baik zakat mal maupun zakat fitrah, berqurban di
hari raya Idul Adha, dll. Dengan beramal dan bersedekah kita belajar untuk
saling berbagi dengan sesama, menghilangkan kesenjangan sosial di antara kita,
serta lebih mendekatkan diri kita dengan Tuhan.
1.6 Definisi Konsep
“Meningkatnya Perilaku Konsumtif di Kalangan Para
Siswa”
1.
Meningkat: menurut KBBI meningkat artinya adalah
selalu meningkat (naik, bertambah).
2.
Perilaku: menurut KBBI perilaku artinya tanggapan atau
reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.
3.
Konsumtif: menurut KBBI konsumtif artinya bersifat
konsumtif (hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri).
4.
Kalangan: menurut KBBI kalangan artinya lingkungan.
5.
Para: menurut KBBI para artinya kata penyerta yang
menyatakan pengacuan ke kelompok.
6.
Siswa: menurut KBBI siswa artinya murid (terutama
ditingkat sekolah dasar dan menengah), pelajar.
BAB
II
METODE
PENELITIAN
2.1 Jenis
Penelitian
1.
Penelitian Inferensial
Berdasarkan cara pembahasannya merupakan penelitian
inferensial karena tidak hanya menggambarkan peristiw konsumerisme saja
melainkan menarik kesimoulan tentang peristiwa konsumerisme di kalangan remaja
terutama para siswa saat ini dengan berbagai dampak dan cara untuk
mengatasinya.
2.
Penelitian
Terapan
Berdasarkan dari aspek tujuan utamanya merupakan
penelitian terapan karena mengarah pada kepentingan praktis sehari-hari guna
mengatasi/memecahkan masalah yang sedang dihadapi manusia, terutama oleh remaja
dan para siswa saat ini.
3.
Penelitain
Bidang Sosial
Berdasarkan dari bidangnya merupajan penelitian bidang
social karena objek penelitiannya adalah manusia dan fenomena-fenomena
gejala-gejala social. Penelitian ini juga sudah dipikirkan secara sistematis
dan diciptakan oleh akal budi manusia untuk mengatasi masalah social yang biasa
terjadinya di lingkungan masyarakat yaitu perilaku konsumtif atau konsumerisme.
2.2 Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakuan di dalam salah satu
kelas yaitu kelas X IPS2 SMAN 1 Godean. Jln Sidokarto No: 5 Godean, Sleman, Yogyakarta
55564
2.3 Untit
Analisis dan Informan
1.
Unit
analisis/daftar pertanyaan yang diajukan untuk para responden (Dengan
Wawancara).
Penelitian ini berjudul “Meningkatnya Perilaku Konsumtif di Kalangan
Para Siswa”, didalam penelitian tersebut yang menjadi unit analisis adalah
Perilaku Konsumtif. Sedangkan “di Kalangan Para Siswa” adalah unit kelompok.
2.
Informan
Informan
yang digunakan adalah beberapa siswa kelas X IPS2 SMAN 1 Godean yang dianggap
tidak terlalu memiliki sifat konsumtif. Karena dianggap dapat menilai bagaimana
perilaku siswa yang lain yang memiliki sifat konsumtif disertai dengan dampak
dan cara mengatasinya.
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara wawancara, dengan mengadakan
kontak langsung dengan sumber data.
LAMPIRAN
Daftar pertanyaan untuk para responden adalah sebagai berikut
a.
Apa
yang menyebabkan siswa saat ini bersifat konsumtif?
ü
Menurut
anda apa penyebab siswa saat ini bersifat konsumtif?
ü
Menurut
anda bagaimana perilaku siswa saat ini yang memiliki sifat konsumtif?
ü
Menurut
anda pengaruh dari mana sajakah yang menyebabkan siswa saat ini bersifat
konsumtif?
b.
Dampak
dari sifat konsumtif?
ü
Menurut
anda apa dampak dari sifat konsumtif?
ü
Menurut
anda apakah sifat konsumtif itu berdampak bagi perilaku sehari-hari di
lingkungan rumah maupun sekolah bagi para siswa? Jika ya, apa dampaknya?
ü
Menurut
anda apakah bersifat konsumtif juga berdampak bagi prestasi belajar para siswa?
Jika ya, apa dampaknya?
c.
Bagaimana
cara mengatasi sifat konsumtif?
ü
Menurut
anda bagaimana cara mengatasi sifat konsumtif para siswa saat ini?
ü
Menurut
anda bagaimana cara yang tepat untuk menghindari perilaku konsumtif?
ü
Menurut
anda mengapa kita harus menghindari sifat konsumtif?
Daftar Pustaka
Sukari. 2013. Perilaku Konsumtif Siswa SMA di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNP)
0 komentar:
Posting Komentar