(kebanyakan tugas sih) let's go!

Kamis, 17 November 2016

LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN KERAS



LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN KERAS

Disusun oleh:
Farhani Riska Septia
XI IPS 2/09
SMA NEGERI 1 GODEAN
2016/2017

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Pembuatan Kerajinan Bahan Keras ini dengan baik tanpa kendala.
Adapun Laporan Pembuatan Kerajinan Bahan Keras ini telah penyusun usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan laporan ini. Oleh sebab itu, penyusun juga ingin terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penyusun berharap semoga dari Laporan Pembuatan Kerajian Bahan Keras ini dapat diambil manfaatnya. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusan laporan ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian kata pengantar ini penyusun buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi penyusun sendiri dan pembaca pada umumnya

Sleman, 10 November 2016
Penyusun


Farhani Riska Septia




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..  ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………  iii

BAB I: PENDAHULUAN
A.    Latar belakang………………………………………………………………… 1
B.     Tujuan……….....……………………………………………………………… 1
C.     Manfaat................ …………………………………………………………….. 1

BAB II: LANDASAN TEORI
A.    Pengertian kerajinan bahan keras……………………..……………………… 2
B.     Macam teknik pembuatan…………………………………………………….. 2

BAB III: PEMBAHASAN
A.    Fungsi…...……………………………………………………………………. 7
B.     Teknik pembuatan……………………………………………………………  7
C.     Langkah kerja………………………………………………………………...  7
D.    Pengemasan…………………………………………………………………..  8

BAB IV: PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………………………..  9
B.     Saran ………………………………………………………………………...  9
C.     Hambatan……………………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….  10
LAMPIRAN………………………………………………………………………… 11




BAB I
 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang      
Kerajian merupakan budaya tradisional yang sudah menjadi komoditas dan dapat meningkatkan devisa negara. Ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan motifnya tetapi juga ada yang mengubahnya sesuai kebutuhan pasar. Di Indonesia bayak terdapat bahan-bahan yang dapat diciptkan menjadi kerajinan yang indah nan cantik. Sebagai contoh, kerajinan bahan keras. Sampai sekarang kerajinan bahan keras banyak di buat dan di perjualbelikan. Kerajian bahan keras dapat dimanfaatkan dalam banyak hal, misalnya untuk benda hias maupun benda pakai. Kerajinan bahan keras dibagi menjadi dua, yaitu:
·         Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan, tulang, dan sebagainya.
·         Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat , dan sebagainya.
B. Tujuan
1.      Untuk mengetahui fungsi produk dari bahan keras
2.      Untuk mengetahui tenik pembuatan kerajinan bahan keras
3.      Untuk mengetahui langkah pembuatan produk kerajinan dari bahan keras.
C. Manfaat
1.         Siswa dapat mengetahui fungsi produk kerajinan bahan keras
2.         Siswa dapat mengetahui teknik pembuatan kerajinan bahan keras
3.         Siswa dapat mengetahui langkah pembuatan kerajinan bahan keras.




BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Kerajinan dari Bahan Keras
Karya kerajinan dari bahan keras adalah kerajinan yang bahan bakunya menggunakan bahan yang keras, kerajinan ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karya kerajinan bahan keras alami dan karya kerajinan bahan keras buatan.
·         Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan  yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari bahan alami. Contohnya seperti : kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan, tulang, dan sebagainya.
·         Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan yang bahan bakunya sudah melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat, dan sebagainya.
B.     Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:
1.      Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan logam yang akan di sambungkan. Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri, namun tidak dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di terapkan pada kondisi-kondisi di bawah ini :
a. Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian (mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak ataupun pecah).
b. Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya baja dan kuningan, tembaga, logam keras.
c. Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
d. Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas, misalnya perkakas.
e. Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).
2.      Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Teknik tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.
b. Teknik tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan.
3.      Teknik Grafir
Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu, teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari:
 1. Trofi.
 2. Aksesori.
 3. Perhiasan dan hingga.
 4. Alat tulis.



Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut:
a. Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan laser untuk menghasilkan pola garis 
b. Raster Engraving
Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.
4.      Teknik Etsa
Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang halus. Teknik etsa adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan kimia tertentu.
Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :
    1. Pelat tembaga
    2. Kuningan
    3. Aluminium dan
    4. Seng
5.      Teknik Bubut
Bubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.
6.      Teknik Las
Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu.
7.      Teknik Ukir
Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang di ukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain sebagai berikut :
1. Ukiran tembus (krawangan).
2. Ukiran rendah.
3. Ukiran tinggi (timbul).
4. Ukiran utuh.
Karya seni ukir memiliki beberapa fungsi yaitu:
a. Fungsi Hias
Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.
b. Fungsi Magis
Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis yang berkaitan erat dengan kepercayaan atau sering disebut spiritual.
c. Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis adalah ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.
d. Fungsi Konstruksi
Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.
e. Fungsi Ekonomis 
Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.
8.      Teknik Menganyam
Menganyam adalah salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan bagian lusi (arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga membentuk suatu pola tertentu. Anyaman dapat dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut :


a. Anyaman Silang Tunggal
Anyaman silang tunggal adalah anyaman yang memiliki dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya.
b. Anyaman Silang Ganda
Anyaman silang ganda adalah teknik menyisipkan dan menumpang dua benda pipih yaitu pakan (arah horizontal) dan lusi (arah vertikal) yang berbeda arah.
c. Anyaman 3 Sumbu
Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.
d. Anyaman 4 Sumbu
Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah di sini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola oktagonal (segi delapan beraturan).















BAB III
PEMBAHASAN
A.    Fungsi Produk Dari Bahan Keras
a. Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya. Unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
b. Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
B.     Teknik Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
Teknik yang digunakan untuk membuat tempat tisu dari stik es krim ini adalah teknik tempel. Dengan cara menempel dan merangkai stik es krim sedemikian rupa, ditempel menggunakan lem G sehingga dapat membentuk tempat tisu yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
 C.   Langkah Pembuatan Kerajinan Bahan Keras (Tempat Tissu)
1.      Alat dan bahan
§  Stik es krim oval / sendok es krim (50 batang)
§  Lem G
§  Vernis
§  Kertas tissue
§  Kuas lukis
§  Plastic mika
§  Plester
2.      Langkah-langkah
§  Buat alas dengan cara menyilang menggunakan stik sebanyak 12 batang setinggi 3 susun.
§  Ambil stik sebanyak 3 batang unguk membuat dasar kipas, temple 2 batang stik diatas stik yang telah diberi lem.
§  Setelah dasar kipas selesai dilanjutkan dengan menempel stik bagian kiri dan kanan, bagian atas agar direnggangkan dan bagian bawah menempel.
§  Setelah langkah sebelumnya selesau dilanjutkan dengan menempel stik bagian kiri dan kanan sebanyak 9-10 batang stik sehingga membentuk sebuat kipas.
§  Kipas yang telah jadi ditempel pada alas (2 sisi).
§  Tempat tisu yang telah jadi kemudian diwarnai menggunakan politer menggunakan kuas agar tampak mengkilap.
§  Tempat tisu dari stik es krim telah jadi, dan siap digunakan.
D.   Pengemasan
Dalam pengemasan ini, saya menggunkan plastic mika untuk membungkus tempat tissue, dan menggunakan plester untuk merekatkannya.
      


    














BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kerajinan bahan keras merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi wirausahanwan sejak dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana. Salah satunya ialah kerajinan bahan lunak dari stik es krim. Stik es krim mudah ditemukan di mana saja, harganya pun juga terjangkau. Stik es krim dapat dikreasikan menjadi bermacam-macam kerajinan yang dapat menghasilkan uang.
B.     Saran
Kerajinan bahan keras dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macam kerajinan bahan keras. Dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk melahirkan kerajinan bahan lunak yang digemari oleh banyak orang.
C.     Hambatan
Pada pembuatan kerajinan bahan keras ini, saya tidak menemukan banyak hambatan hanya saja saat menempel stik es krim menggunakan lem G jika tidak berhati-hati lem akan menempel pada tangan, dan saat mencat menggunakan vernis jika belum kering lengket dan agak bau.









DAFTAR PUSTAKA



 

 

Tulisannya Riska Template by Ipietoon Cute Blog Design