LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN KERAS
Disusun oleh:
Farhani Riska Septia
XI IPS 2/09
SMA
NEGERI 1 GODEAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Pembuatan Kerajinan
Bahan Keras ini dengan baik tanpa kendala.
Adapun Laporan Pembuatan Kerajinan Bahan Keras ini telah penyusun usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga
dapat memperlancar proses pembuatan laporan ini. Oleh sebab itu, penyusun juga ingin
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penyusun
berharap semoga dari Laporan Pembuatan Kerajian
Bahan Keras ini dapat diambil manfaatnya. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
dalam penyusan laporan ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Demikian kata pengantar
ini penyusun buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi penyusun
sendiri dan pembaca pada umumnya
Sleman, 10 November 2016
Penyusun
Farhani Riska Septia
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………. i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………….. ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………
1
B. Tujuan……….....………………………………………………………………
1
C. Manfaat................ …………………………………………………………….. 1
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Pengertian
kerajinan bahan keras……………………..……………………… 2
B. Macam teknik
pembuatan…………………………………………………….. 2
BAB III: PEMBAHASAN
A. Fungsi…...…………………………………………………………………….
7
B. Teknik pembuatan…………………………………………………………… 7
C. Langkah kerja………………………………………………………………... 7
D. Pengemasan………………………………………………………………….. 8
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………….. 9
B. Saran ………………………………………………………………………... 9
C. Hambatan…………………………………………………………………….
9
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………. 10
LAMPIRAN…………………………………………………………………………
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kerajian merupakan budaya tradisional yang sudah
menjadi komoditas dan dapat meningkatkan devisa negara. Ada kerajinan yang
tetap mempertahankan bentuk dan motifnya tetapi juga ada yang mengubahnya
sesuai kebutuhan pasar. Di Indonesia bayak terdapat bahan-bahan yang dapat
diciptkan menjadi kerajinan yang indah nan cantik. Sebagai contoh, kerajinan
bahan keras. Sampai sekarang kerajinan bahan keras banyak di buat dan di
perjualbelikan. Kerajian bahan keras dapat dimanfaatkan dalam banyak hal,
misalnya untuk benda hias maupun benda pakai. Kerajinan bahan keras dibagi
menjadi dua, yaitu:
·
Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan
yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari bahan alami. Contohnya seperti
: kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan, tulang, dan sebagainya.
·
Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan
yang bahan bakunya sudah melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya
adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat , dan sebagainya.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi produk dari
bahan keras
2.
Untuk mengetahui tenik pembuatan kerajinan bahan keras
3.
Untuk mengetahui langkah pembuatan produk
kerajinan dari bahan keras.
C. Manfaat
1.
Siswa
dapat mengetahui fungsi produk kerajinan bahan keras
2.
Siswa
dapat mengetahui teknik pembuatan kerajinan bahan keras
3.
Siswa
dapat mengetahui langkah pembuatan kerajinan bahan keras.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Kerajinan dari
Bahan Keras
Karya
kerajinan dari bahan keras adalah kerajinan yang bahan bakunya menggunakan bahan yang
keras, kerajinan
ini terbagi dalam dua bentuk, yaitu karya kerajinan bahan keras alami dan karya
kerajinan bahan keras buatan.
·
Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan
yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari bahan alami. Contohnya seperti
: kayu, bambu, biji-bijian, batu, kerang, rotan, tulang, dan sebagainya.
·
Kerajian bahan keras buatan adalah karya kerajinan
yang bahan bakunya sudah melewati proses pengolahan oleh manusia. Contohnya
adalah kaleng, logam, besi, semen, kawat, dan sebagainya.
B. Teknik
Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Ada
beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan keras. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan
untuk membuat karya kerajinan dari bahan keras antara lain:
1.
Teknik Patri
Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam
dibawah pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran
logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran
logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan
logam yang akan di sambungkan. Pematrian
banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri, namun tidak
dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di terapkan pada
kondisi-kondisi di bawah ini :
a. Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan
yang peka terhadap suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan
kerugian (mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak
ataupun pecah).
b. Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat
berbeda, misalnya baja dan kuningan, tembaga, logam keras.
c. Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil,
sangat tipis atau bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
d. Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka
terhadap panas, misalnya perkakas.
e. Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan
lain-lain).
2. Teknik Cetak
Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Teknik
tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari
batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini
digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan
nya.
b. Teknik
tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang
bentuk dan hiasan nya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini
diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan
lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat. Kemudian
dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini
perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat
dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan.
3. Teknik
Grafir
Teknik
grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu,
teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari:
1. Trofi.
2. Aksesori.
3. Perhiasan dan hingga.
4. Alat tulis.
Teknik
grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut:
a. Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan
menggunakan laser untuk menghasilkan pola garis
b. Raster Engraving
Raster engraving adalah proses raster yang akan
menghasilkan gambar dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada
material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.
4. Teknik Etsa
Teknik etsa
adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga.
Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang
halus. Teknik etsa
adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan
bahan kimia tertentu.
Bahan yang
dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah
berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :
1. Pelat tembaga
2. Kuningan
3. Aluminium dan
4. Seng
5. Teknik Bubut
Bubut
adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan
cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda
kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat
disebut dengan umpan.
6. Teknik Las
Pengelasan adalah teknik
penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam
pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan
menghasilkan sambungan yang kontinu.
7. Teknik Ukir
Mengukir
adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang
di ukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain sebagai
berikut :
1. Ukiran tembus (krawangan).
2. Ukiran rendah.
3. Ukiran tinggi (timbul).
4. Ukiran utuh.
Karya seni
ukir memiliki beberapa fungsi yaitu:
a. Fungsi Hias
Fungsi hias adalah ukiran yang dibuat semata-mata
sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu.
b. Fungsi
Magis
Fungsi magis adalah ukiran yang mengandung
simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis yang berkaitan erat
dengan kepercayaan atau sering disebut spiritual.
c. Fungsi
Simbolis
Fungsi simbolis adalah ukiran tradisional yang selain
sebagai hiasan, juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan
dengan spiritual.
d. Fungsi
Konstruksi
Fungsi konstruksi adalah ukiran yang selain sebagai
hiasan, juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.
e. Fungsi
Ekonomis
Fungsi ekonomis adalah ukiran yang berfungsi untuk
menambah nilai jual suatu benda.
8. Teknik
Menganyam
Menganyam
adalah salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan bagian lusi
(arah vertikal) dengan bagian pakan (arah horizontal) hingga membentuk suatu
pola tertentu. Anyaman dapat dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut
:
a. Anyaman Silang Tunggal
Anyaman silang tunggal adalah anyaman yang memiliki
dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya.
b. Anyaman Silang Ganda
Anyaman silang ganda adalah teknik menyisipkan dan
menumpang dua benda pipih yaitu pakan (arah horizontal) dan lusi (arah
vertikal) yang berbeda arah.
c. Anyaman 3 Sumbu
Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh
hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman
tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah
ketupat.
d. Anyaman 4 Sumbu
Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan
menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda
arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah di sini makin banyak jumlahnya
(empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang
berlubang-lubang dengan bentuk pola oktagonal (segi delapan beraturan).
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Fungsi
Produk Dari Bahan Keras
a. Benda pakai, adalah karya kerajinan yang diciptakan
mengutamakan fungsinya. Unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
b.
Benda hias, adalah karya kerajinan yang dibuat sebagai benda pajangan atau
hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan
atau segi fungsinya.
B.
Teknik
Pembuatan Kerajinan Bahan Keras
Teknik yang digunakan untuk membuat tempat tisu dari stik es krim ini
adalah teknik tempel. Dengan cara menempel dan merangkai stik es krim
sedemikian rupa, ditempel menggunakan lem G sehingga dapat membentuk tempat
tisu yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Langkah
Pembuatan Kerajinan Bahan Keras (Tempat Tissu)
1.
Alat dan
bahan
§
Stik es krim
oval / sendok es krim (50 batang)
§
Lem G
§
Vernis
§
Kertas
tissue
§
Kuas lukis
§
Plastic mika
§
Plester
2.
Langkah-langkah
§
Buat alas
dengan cara menyilang menggunakan stik sebanyak 12 batang setinggi 3 susun.
§
Ambil stik
sebanyak 3 batang unguk membuat dasar kipas, temple 2 batang stik diatas stik
yang telah diberi lem.
§
Setelah dasar
kipas selesai dilanjutkan dengan menempel stik bagian kiri dan kanan, bagian
atas agar direnggangkan dan bagian bawah menempel.
§
Setelah
langkah sebelumnya selesau dilanjutkan dengan menempel stik bagian kiri dan
kanan sebanyak 9-10 batang stik sehingga membentuk sebuat kipas.
§
Kipas yang
telah jadi ditempel pada alas (2 sisi).
§
Tempat tisu
yang telah jadi kemudian diwarnai menggunakan politer menggunakan kuas agar
tampak mengkilap.
§
Tempat tisu
dari stik es krim telah jadi, dan siap digunakan.
D. Pengemasan
Dalam pengemasan ini, saya menggunkan plastic mika untuk membungkus tempat
tissue, dan menggunakan plester untuk merekatkannya.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kerajinan
bahan keras merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi wirausahanwan sejak
dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana. Salah satunya
ialah kerajinan bahan lunak dari stik es krim. Stik es krim mudah ditemukan di mana saja, harganya pun juga terjangkau.
Stik es krim dapat dikreasikan menjadi bermacam-macam kerajinan yang dapat
menghasilkan uang.
B.
Saran
Kerajinan
bahan keras dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macam kerajinan bahan
keras. Dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk melahirkan kerajinan bahan
lunak yang digemari oleh banyak orang.
C.
Hambatan
Pada pembuatan kerajinan bahan keras ini, saya tidak
menemukan banyak hambatan hanya saja saat menempel stik es krim menggunakan lem
G jika tidak berhati-hati lem akan menempel pada tangan, dan saat mencat
menggunakan vernis jika belum kering lengket dan agak bau.
DAFTAR PUSTAKA
Terima kasih banyak, kk
BalasHapusthx
BalasHapus