(kebanyakan tugas sih) let's go!

Sabtu, 21 Maret 2015

Karya Ilmiah Sederhana "Buah Naga"



KARYA ILMIAH SEDERHANA
MENGENAL DAN MEMBUDIDAYAKAN BUAH NAGA


Disusun Oleh :
Farhani Riska Septia
IX A/17

SMP N 1 MINGGIR
2014/2015

KATA PENGANTAR
      Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Sederhana yang berjudul ”MENGENAL DAN MEMBUDIDAYAKAN BUAH NAGA” dengan baik.
Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :
  1. Orang tua yang telah membiayai dan memfasilitasi saya untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas ini.
  2. Ibu Sudiyati S.Pd, Selaku Guru Mata pelajaran Bahasa dan Sastra indonesia yang telah memberi saya tugas ini.
  3. Rekan-rekan seangkatan yang selalu memberi motifasi dan dukungan baik secara Moril maupun secara Materil.
  4. Rekan-rekan yang turut membantu dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah sederhana ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun demi kesempurnaan penyusunan karya ilmiah sederhana yang akan datang.
Yogyakarta, 20 Maret 2015
Penyusun,

(Farhani Riska Septia)










DAFTAR ISI
Halaman Cover ...............................................................................................   i
Kata Pengantar .................................................................................................   ii
Daftar Isi ..........................................................................................................   iii
Bab I Pendahuluan .........................................................................................   1
1.1  Latar Belakang ...........................................................................................   1
1.2  Rumusan Masalah .....................................................................................   1
1.3  Tujuan Penelitian .......................................................................................   1
Bab II Pembahasan ..............................................................................................   2
2.1 Asal Usul Buah Naga ...................................................................................  2
2.2 Jenis-jenis Buah Naga ...................................................................................  2
2.3 Khasiat Buah Naga ......................................................................................  3
2.4 Teknik Budidaya Buah Naga .......................................................................  5
Bab III Penutup .............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 10
3.2 Saran .............................................................................................................. 10
Daftar Pustaka ................................................................................................... 11








BAB I
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Tanaman buah naga merupakan salah satu produk hortikultura yang termasuk komoditas internasional. Asal buah naga ini adalah Meksiko. Pada tahun 1870, tanaman buah naga dibawa oleh orang prancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Buah naga adalah buah tanaman jenis kaktus dari keluarga Hylocereus dan Selenecerius. Nama buah naga tersebut diberikan pada buah naga yang berasal dari empat jenis tumbuhan, antara lain : Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging putih, Hylocereus Polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging buah merah, Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih dan Hylocereus Costaricensi buah naga daging super merah.
Sejak diperkenalkan sebagai buah yang enak dan memiliki banyak khasiat, dalam ekspo “Agritec” di Tokyo tahun 1999. Buah  naga kian populer dan banyak diburu orang.
Buah naga memang belum banyak dikenal di Indonesia. Buah ini sulit diperoleh di pasar-pasar tradisional dan hanya dijumpai di pasar swalayan tertentu saja. Selain masih sedikit yang menanamnya, juga disebabkan tanaman ini masih tergolong jenis tanaman budidaya baru.
Tanaman buah naga dapat dimanfaatkan sebagai obat, buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, menyeimbangkan kadar gula darah, mencegah kanker usus, menguatkan daya kerja otot, meningkatkan ketajaman mata. Pada umumnya buah naga dinamakan sebagai pelepas dahaga karena kandungan airnya yang sangat tinggi, sekitar 90 persen dari berat buah yang rata-rata mencapai 0,5-1 kg rasannya juga cukup manis karena kadar gulanya yang mencapai 13-18 brinks. Buahnya juga dapat diolah menjadi sirup, sari buah, selai, jelly, dan manisan kering buah naga. Buah naga dapat mencegah penyakit diabetes mellitus, jantung stroke, dan penyakit kardiovaskuler.


1.2            Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
Ø  Dari mana asal usul buah naga?
Ø  Apa saja jenis-jenis buah naga?
Ø  Apa saja khasiat buah naga?
Ø  Bagaimana teknik budidaya buah naga?

1.3            Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitiannya adalah :
Ø  Untuk mengetahui asal usul buah naga.
Ø  Untuk mengetahui jenis-jenis buah naga.
Ø  Untuk mengetahui khasiat pada buah naga.
Ø  Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik membudidayakan buah naga.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1   Asal Usul Buah Naga
Buah Naga atau Dragon Fruit ini adalah jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang  juga dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan termasuk di indonesia. Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Kemudian orang Vietnam mengetahui ternyata buah dari tanamanini dapat dimakan. Cara bertanam orang Vietnam masih secara tradisional seperti cara bertanam orang India Amerika Selatan. Tumbuhan buah naga ditanam di antara pohon-pohon lain yang bertindak sebagai panjatan yang murah.
Pada musim buah naga antara bulan Juli dan Oktober, buah ini sangat melimpah di Vietnam, sampai dihidangkan sebagai pencuci mulut di pesawat Vietnam Airlines.
2.2   Jenis-Jenis Buah Naga
Jenis buah naga yang telah dibudidayakan ada empat, yaitu buah naga berdaging putih (Hylocereus undatus), buah naga berdaging merah (H. polyrhizus), buah naga berdaging super merah (H. costaricensis), dan buah naga berkulit kuning dengan daging putih (Selenicereus megalanthus).
Buah naga berdaging putih (H. undatus) paling banyak dijumpai di pasaran. Berat buahnya rata-rata 400-500 gr. Rasanya kurang manis bila dibandingkan dengan buah naga berdaging merah. Oleh karena itu harga buah naga merah lebih mahal jika dibandingkan dengan buah naga berdaging putih. Buah naga berdaging merah juga dianggap lebih berkhasiat. Namun beratnya maksimum hanya 400 gr.
Buah naga paling mahal adalah yang berdaging super merah (super red). Rasanya sangat manis dengan berat mencapai 900 gr. Jenis ini memiliki batang berlilin, hijau keputih-putihan dengan tepian tajam, memiliki duri-duri sangat kecil. Panjang bunganya sekitar 30 cm dengan daun-daun pembalut besar.
Buah naga berkulit kuning dengan daging putih, mempunyai ukuran paling kecil jika dibandigkan dengan jenis lainnya, hanya sekitar 80-100 gr. Oleh karena itu, buah naga jenis ini tidak sesuai untuk dikomersilkan. Buah naga jenis ini biasanya ditanam di daerah dingin dengan ketinggianmlebih dari 800 meter di atas permukaan laut. Buah naga ini memiliki batang hijau ramping, tepiannya tidak tajam. Bunga berwarna putih. Panjang bunga sekitar 30 cm, dengan daun-daun pelindung kecil.



Jenis-jenis lain dari buah naga yang umumnya hanya ditanam sebagai tanaman hias adalah sebagai berikut :
*      Hylocereus calcaratus, memiliki batang yang lembut, hijau dengan lekukan yang jelas. Panjang bunga sekitar 35-37 cm, dan lebarnya sekitar 20-30 cm.
*      Hylocereus escuintlensis, memiliki batang hijau dengan tepian coklat. Panjang bunga 28-31 cm, lebarnya sekitar 24-36 cm.
*      Hylocereus minutiflorus, memiliki batang hijau, dengan bunganya semacam duri kaku pada bagian bawahnya. Bunga berwarna merah, dengan panjang 5 cm dan lebarnya 8-9 cm.
*      Hylocereus monacanthus, memiliki batang hijau abu-abu, dengan tepian tajam. Panjang bunga dapat mencapai 30 cm. Corong bunga berupa daun-daun pembalut yang letaknya renggang. Buahnya merah dengan daging buah berwarna hijau.
*      Hylocereus triangularis, memiliki batang hijau, ramping. Panjang bunga sekitar 20 cm.
*      Hylocereus ocamponis, memiliki batang berlilin putih, tepian tajam dengan duri seperti jarum. Panjang bunga 25-32 cm.daun-daun pembalut bunga saling bertumpukan dengan tepian berwarna ungu.
*      Hylocereus setaceus, memiliki batang berwarna hijau, agak berduri. Panjang bunganya 19-22 cm. Buahya merah.
*      Hylocereus stenopterus, memiliki btang yang kecil, lembut, berwarna hijau. Panjang bunga 9-10 cm, lebarnya 13-15 cm.
*      Hylocereus trigonus, memiliki batang hijau pinggiran tidak tajam. Panjang bunga sekitar 22 cm, lebar 21 cm. Buahnya merah.

2.3   Khasiat Buah Naga
Kandungan air buah ini sangat tinggi serta rasanya cukup manis, buah ini dapat menghilangkan dahaga. Sebuah sumber badang Litbang pertanian menyebutkan, buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, menyeimbangkan kadar gula darah, mencegah kanker usus, menguatkan daya kerja otot, meningkatkan ketajaman mata, dan menghaluskan kulit. Buah naga kaya dengan vitamin dan mineral, yang dapat membantu miningkatkan daya tahan tubuh dan melancarkan metabolisme.
Secara keseluruhan, buah ini baik untuk kesehatan dan dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi sehari-hari. Hasil analisis laboraturium oleh Taiwan Food Industry Develop and Research Autoritis menunjukkan buah naga mengandung zat-zat sebagai berikut :
            Kandungan Nilai per 100 gr Buah Naga Merah
Air
82,5 – 83 g
Protein
0,159 – 0,229 g
Lemak
0,21 – 0,61 g
Serat kasar
0,7 – 0,9 g
Karoten
0,005 – 0,012 mg
Kalsium
6,3 – 8,8 mg
Fosfor
30,2 – 36,1 mg
Iron
0,55 – 0,65 mg
Vitamin B1
0,28 – 0,043 mg
Vitamin B2
0,043 – 0,045 mg
Vitamin B3
0,297 – 0,43 mg
Vitamin C
8 – 9 mg
Thiamine
0,28 – 0,30 mg
Riboflavin
0,043 – 0,044 mg
Niacin
1,297 – 1,300 mg
Abu
0,28 g
Lain-lain
0,54 – 0,68 g
Zat-zat di atas memiliki fungsi antara lain sebagai berikut :
1.      Protein dari buah naga merah mampu melancarkan metabolisme tubuh, dan menjaga kesehatan jantung.
2.      Serat berfungsi mencegah kanker usus, penyakit kencing manis, dan baik untuk diet.
3.      Karoten berfungsi menjaga kesehatan mata, menguatkan otak, dan mencegah penyakit.
4.      Kalsium untuk menguatkan tulang.
5.      Fosfor untuk pertumbuhan jaringan tubuh.
6.      Zat besi untuk menambah darah.
7.      Vitamin B1 untuk kestabilan suhu tubuh.
Vitamin B2 untuk meningkatkan nafsu makan.
Vitamin B3 untuk menurunkan kadar kolesterol.
Vitamin C untuk menjaga kesehatan dan kehalusan kulit.
Bagian lain dari tanaman buah naga juga bisa dimanfaatkan. Buah naga yang masak memang dapat langsung dikonsumsi. Sedangkan buah yang belum masak dapat dibuat sup. Bunga buah naga juga dapat dikonsumsi yaitu dengan menjadikannya sayur urap, digoreng, atau dapat dikeringkan untuk dijadikan minuman semacam teh.
Dahan atau cabang buah naga juga dapat dimakan yaitu dijadikan salad, urap, digoreng, dan dijadikan sup. Masakan dari dahan tumbuhan buah naga dipercaya dapat membuang racun dalam tubuh dan membersihkan pencernaan.
Buah naga juga sangat bermanfaat jika dikonsumsi sehari hari. Selain itu, manfaat buah naga lainnya secara tidak langsung yang penting adalah untuk menurunkan kadar kolestrol, memperkuat tulang dan gigi, merawat kesehatan mata, dan merawat kesehatan jantung. Berikut adalah beberapa manfaat buah naga untuk dikonsumsi sehari hari
1. Memperkuat tulang dan gigi
2. Baik untuk membersihkan usus
3. Mencegah peradangan
4. Menjaga ion tubuh
5. Buah untuk meningkatkan stamina
6. Agar tidak mudah kram
7. Mencegah kelumpuhan otot
8. Baik untuk menjaga kelembaban kulit
9. Baik untuk manula
10. Menjaga kesehatan syaraf
11. Baik untuk menjaga usus dari perkembangan bakteri
12. dapat digunakan untuk perwarna alami (buah naga merah)
13. dapat digunakan untuk membasmi jerawat
14. Mencegah kerapuhan tulang
15. Baik untuk pencernaan bayi di atas 1 tahun
16. Menjaga kelancaran sistem peradaran darah
17. Baik untuk meningkatkan ASI
18. Baik untuk mengobati panas dalam
19. Baik untuk mengobati sariawan
20. Sangat ampuh untuk mengatasi tengorokan kering
21. Dapat menjaga kulit wajah agar tetap kencang
Mengingat manfaat kesehatan sangat banyak sekali, jangan pernah ragu untuk mengkonsumsi buah naga agar kesehatan anda selalu terjaga sepanjang hari. Buah ini juga dapat membantu sistem pencernaan tubuh manusia.
Sampai saat ini masih belum ditemukan efek samping konsumsi buah naga, buah ini dapat dikonsumsi oleh wanita hamil, menyusui, penderita diabetes, penyakit jantung, hingga penderita asma. Namun perlu diketahui bahwa satu-satu nya efek yang akan anda terima adalah air seni dan feses yang agak berubah kemerah-merahan. Bayi berumur 1 tahun juga telah dapat diberikan konsumsi buah naga.

2.4   Teknik Budidaya Buah Naga

v Memilih bibit buah naga

Tanaman buah naga bisa diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif yaitu memperbanyak tanaman dari biji. Benih diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit sulit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman.
Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Budidaya buah naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada anaknya. Berikut ini langkah-langkah penyetekkan buah naga:
  • Penyetekkan dilakukan terhadap batang atau cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini berguna agar hasil setek bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah ketahuan dari hasil buah terdahulu.
  • Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.
  • Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20%, bagian yang 80% akan dijadikan calon bibit.
  • Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing. Gunanya untuk merangsang pertumbuhan akar.
  • Potongan setek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang setek bisa lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
  • Biarkan batang setek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur batang setek bisa di celupkan pada larutan fungisida.
  • Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut. Untuk campuran tanah atau media tanamnya silahkan lihat cara membuat media persemaian.
  • Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. Kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek kedalam media tanam sedalam 5 cm.
  • Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
  • Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
  • Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. Pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.

v Persiapan budidaya buah naga

Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas satu hektar sekitar 6000-1000 bibit. Jumlah bibit yang diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam. Kali ini alamtani membahas metode budidaya buah naga dengan tiang panjat tunggal. Dengan sistem ini dibutuhkan tiang panjat sebanyak 1600 batang dengan kebutuhan bibit tanaman sebanyak 6400 bibit per hektar.

a. Pembuatan tiang panjat

Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat diperlukan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat permanen dari beton. Bentuk tiangnya bisap pilar segi empat atau silinder dengan diameter sekitar 10-15 cm.
Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50 cm agar kuat berdiri. Di ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu atau besi membentuk ‘+’. Kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban motor bekas. Sehingga bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil.
Buatlah tiang panjat tersebut secara berbaris, jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jarak antar baris 3 meter. Jarak ini juga sekaligus menjadi jarak tanam. Di antara barisan buat saluran drainase sedalam 25 cm.

b. Pengolahan tanah

Setelah tiang panjat disiapkan, buatlah lubang tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan kedalaman 25 cm. Posisi tiang panjat persis terletak ditengah-tengah lubang tanam tersebut.
Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah. Tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10-20 kg. Tambahkan juga dolomit atau kapur pertanian sebanyak  300 gram, karena buah naga memerlukan banyak kalsium. Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata.
Timbun kembali lubang tanam dengan campuran media di atas. Kemudian siram dengan air hingga basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan lubang tanam yang telah ditimbun kembali tersinari matahari dan mengering.
Setelah 2-3 hari, berikan pupuk TSP sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang. Biarkan selama kurang lebih 1 hari. Kini lubang tanam siap untuk ditanami.

v Penanaman bibit buah naga

Untuk satu tiang panjat dibutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. Bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian atau polybag. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Kemudian bibit diletakkan pada galian tersebut dan ditimbun dengan tanah sambil dipadatkan.
Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.

v Pemupukan dan perawatan

a. Pemupukan

Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak unsur nitrogen (N). Pada fase berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak mengandung fosfor (P) dan kalium (K). Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.
Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan NPK dan ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan hasil.

b. Penyiraman

Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar.
Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama kurang lebih 2 jam. Bila penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah.
Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena kurang air.

c. Pemangkasan

Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan pemangkasan peremajaan.
Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.
Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Biasanya tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik. Sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan batang yang ada dibawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.

v Pemanenan

Tanaman buah naga berumur panjang. Siklus produktifnya bisa mencapai 15-20 tahun. Budidaya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12 terhitung setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal.
Satu tanaman biasanya menghasilkan 1 kg buah. Dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Berarti  dengan jumlah tonggal 1600 dalam satu hektar akan dihasilkan sekitar 6-7 ton buah naga sekali musim panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses bisa menghasilkan lebih dari 50 ton buah per hektar per tahun.
Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.




















BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Jika dulu makan hanya dianggap sebagai sumber energi yang tidak tersedia dan hanya dikenal mempunyai efek pencahar perut, ternyata adanya hubungan antara konsumsi serat dan insiden timbulnya beragam penyakit. Sebagai pencegahan penyakit, buah-buahan dan sayuran menjadi primadona untuk makanan tinggi serat. Tak hanya buah yang umum dikenal dan dijual di pasar, namun beragai buah aneh atau asing pun ditawarkan seperti halnya buah naga yang kaya akan khasiat bila mengkonsumsinya.
3.2     Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah naga mengandung zat gizi dan manfaat tersendiri, maka kita hendaknya mau menjadikan buah naga sebagai makanan sehat keluarga.






DAFTAR PUSTAKA

Buku ‘Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga’ karangan Sri Winarsih, S.Pd.
 

Tulisannya Riska Template by Ipietoon Cute Blog Design