LAPORAN PEMBUATAN KERAJINAN BAHAN LUNAK DARI SABUN
Farhani Riska Septia
XI IPS 2/09
SMA
NEGERI 1 GODEAN
2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Pembuatan
Ukiran Sabun ini dengan baik tanpa kendala.
Adapun Laporan Pembuatan Ukiran Sabun ini telah penyusun usahakan
semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga
dapat memperlancar proses pembuatan laporan ini. Oleh sebab itu, penyusun juga ingin
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.
Penyusun
berharap semoga dari Laporan Pembuatan
Ukiran Sabun ini dapat diambil
manfaatnya. Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusan laporan ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Demikian kata pengantar
ini penyusun buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi penyusun
sendiri dan pembaca pada umumnya
Sleman, 25 Agustus 2016
Penyusun
Farhani Riska Septia
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………………………………. i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………….. ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………………………………
1
B. Tujuan……….....………………………………………………………………
1
C. Manfaat................ …………………………………………………………….. 1
BAB II: LANDASAN TEORI
A. Pengertian
kerajinan bahan lunak……………………..……………………… 2
B. Macam teknik
pembuatan…………………………………………………….. 2
C. Macam aliran
seni ……………………………………………………………. 4
BAB III: PEMBAHASAN
A. Pembuatan…………………………………………………………………….
7
B. Teknik
pembuatan……………………………………………………………. 7
C. Aliran…………………………………………………………………………
7
D. Alat dan
bahan……………………………………………………………….. 8
E. K3…………………………………………………………………………….
8
F. Langkah
kerja………………………………………………………………... 8
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………..
9
B. Saran
………………………………………………………………………... 9
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………. 10
LAMPIRAN…………………………………………………………………………
11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajian dari bahan lunak
merupakan kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak. Untuk
pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak sendiri biasanya memakai teknik
membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir. Setiap pembuatan produk kerajian
harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis. Ada 2 bahan yang digunakan
dalam pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak yaitu bahan lunak alami dan
bahan lunak buatan. Ada
dua bentuk kerajinan yaitu dua dan tiga dimensi. Kerajinan Dua Dimensi hanya
dapat dilihat dari satu arah dan biasanya tidak memiliki volume sedangkan
Kerajinan Tiga Dimensi yaitu kerajinan yang dapat dilihat dari berbagai arah
dan biasanya memiliki volume. Dari segi fungsi kerajinan bahan lunak dibagi
menjadi dua fungsi yaitu fungsi pakai dan fungsi hias.
B. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian kerajinan dari bahan lunak
2.
Untuk mengetahui fungsi produk dari bahan lunak
3.
Untuk mengetahui teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak.
C. Manfaat
1.
Siswa
dapat mengetahui pengertian dari kerajinan bahan lunak
2.
Siswa
dapat mengetahui fungsi produk kerajinan bahan lunak
3.
Siswa
dapat mengetahui teknik pembuatan kerajinan bahan lunak.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Kerajinan dari
Bahan Lunak
Kerajinan
dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang
bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk
kerajinan, yaitu seperti berikut:
·
Bahan Lunak
Alami
Bahan lunak
alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara
pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan
buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit.
·
Bahan Lunak
Buatan
Bahan lunak
buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam
karya kerajinan dari bahan lunak buatan
dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa
berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.
B. Teknik
Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak
Ada
beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut
disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan
untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk,
menganyam, menenun, dan mengukir.
a. Membentuk
Teknik
membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat.
Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.
1)
Teknik Coil (Lilit Pilin)
Cara pembentukan dengan
tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik
pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman
dan perajin keramik.
2)
Teknik Putar.
Teknik pembentukan
dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat,
silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering
dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional biasanya menggunakan
alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para perajin
bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti
gentong dan guci.
3)
Teknik Cetak.
Ada dua teknik
pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue),
dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan
sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi valve),
ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak
dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah
gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun
cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik
dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir,
mangkok, dan gelas.
b. Menganyam
Teknik
menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak
dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya
kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang
diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon,
pohon pisang, enceng gondok. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam:
keranjang, tikar, topi, dan tas.
c. Menenun
Teknik
menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya
pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan
(manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan
menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa
daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda dalam ragam
hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah
lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari
Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.
d. Membordir
Ketika
memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek
kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah
satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah
hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat
juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain.
Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.
e. Mengukir
Teknik
mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan
benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain
ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran
utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik
ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.
C. Macam aliran seni
1).
Naturalisme
Corak
atau aliran dalam seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai
dengan alam (nature). Tahunabad ke-19. Ciri-ciri Objek Lukisannya Obyek yang
digambarkan diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberikan kesan mirip
diusahakan bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan, perspektf,
pewarnaan dan lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat.
2).
Realisme
Corak
seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar ada. Ciri-ciri Objek
Lukisannya ditekankan bukanlah obyek tetapi suasana dari kenyataan tersebut.
3).
Romantisme
Corak
dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional,
indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedy
yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita roma.
4).
Impresionisme
Aliran
ini mengutamakan kesan selintas dari suatu obyek yang dilukiskan. Tahun 1874.
5).
Ekspresionisme
Aliran
yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang
timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan.
6).
Kubisme
Aliran
yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk
geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Pameran retpektif Cezanne yakni
pada tahun 1907.
7).
Fauvisme
Nama
yang dijuluki kepada sekelompok pelukis muda yang muncul pada abad ke 20.
Karena keliaran dari warna-warna itulah oleh kritikus Perancis Louis Vauxelles
dilontarkan dengan nama Fauvisme.Pada abad ke 20.
8).
Dadaisme
Aliran
yang dikatakan anti seni, anti perasaan dan cenderung merefleksi kekasaran dan
kekerasan. Karyanya aneh seperti misalnya mengkopy lukisan Monalisa lalu diberi
kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan. Dilakukan juga metode kolase
seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang bekas.
9).
Futurisme
Aliran
ini mengatakan keindahan gerak dan dipandang sebagai pendobrak aliran Kubisme
yang dianggap statis dalam komposisi, garis dan pewarnaan. Tahun lahirnya
lukisan ini adalah pada tahun 1909.
10).
Surealisme
Surrelisme
Lukisan dengan aliran ini kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering
ditemui di dalam mimpi. Pelukis berusaha untuk mengabaikan bentuk secara
keseluruhan kemudian mengolah setiap bagian tertentu dari objek untuk
menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa harus mengerti
bentuk aslinya. Melukiskan suasana yang mencekam lengang menakutkan serta
hal-hal yang fantastis.Aliran seni rupa ini mulai ada pada Tahun 1024.
11).
Pop Art (Popular Art)
Nama
aslinya adalah Popular Images. Seni ini muncul karena kejenuhan dengan seni
tanpa obyek dan mengingatkan kita akan keadaaan sekeliling yang telah lama kita
lupakan. Dalam mengambil obyek tidak memilih-milih, apa yang mereka jumpai
dijadikan obyek. Tahun berkembang di Amerika pada tahun 1956.
12).
Post Modern (Kontemporer)
Seni yang tidak
terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang,
atau karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang
13).
Konstruktivisme
Pergerakan
di dalam seni dan arsitektur yang pertama kali di Moscow tahun 1915.
14).
Neo-Klasik
Seni yang ada
sejak pecahnya revolusi Perancis. Bersifat rasional, obyektif dan klasik serta
digunakan untuk mendidik.
15).
Abstraksionisme
Aliran
Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi
atau asosiasis figuratif suatu obyek.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Pembuatan
Karena saya menyukai film kartun, jadi dalam pembuatan kerajinan bahan
lunak ini saya memilih untuk membuat ukiran tokoh kartun “Olaf” dalam film
Frozen. Karena bentuknya yang sederhana dan tidak terlalu sulit untuk dibuat.
B.
Teknik
pembuatan
Teknik yang saya gunakan untuk membuat kerajinan dari
bahan lunak disini adalah teknik mengukir atau ukir, berikut adalah penjelasan
dari teknik mengukir:
Teknik
mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan
benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain
ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran
utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik
ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin. Langkah kerja:
a. Membuat
rancangan
Rancangan
adalah hal awal yang kita lakukan setelah mendapat ide untuk membuat suatu
kerajinan dari bahan lunak, rancangan yang bagus biasanya akan menghasilkan
yang bagus. Rancangan biasanya dibuat di suatu kertas lalu kita menggambarnya.
b.
Menyiapkan alat dan bahan
Setelah rancangan
dibuat tahap selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan di
utamakan memiliki kualitas yang bagus sehingga akan mendapat hasil yang baik.
c. Membuat
benda sesuai rancangan
Setelah
semua siap kita mulai dengan proses pembuatan, buatlah sebuah bagian dasar
terlebih dari suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat
proses pembuatan.
d. Tahap penyelesaian
Tahap akhir
setelah kita membuat suatu kerajinan adalah salah satunya dengan merapikan atau
memberi hiasan atau beberapa tambahan lain sehingga meningkatkan kualitas
kerajinan tersebut.
C.
Aliran
Aliran
yang saya pakai dalam pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabun ini adalah
aliran Realisme. Aliran Realisme adalah aliran seni rupa
yang menggambarkan keadaan nyata yang benar-benar ada. Ciri aliran seni yang
satu ini adalah lebih ditekankannya suasana dibanding objek dari kenyataan
tersebut.
D.
Alat
dan bahan
1.
Sabun
batangan
2.
Cutter
3.
Koran
sebagai alas
4.
Masker
untuk melindungi dari debu sabun
5.
Pensil
6.
Kertas
buffalo untuk mengemas.
E.
K3
Alat keselamatan
kerja yang saya gunakan adalah masker. Masker
adalah alat penutup wajah dan hidung yang digunakan untuk menutupi wajah dari debu
kotoran.
F.
Langkah
kerja
1.
Siapkan
alat dan bahan terlebih dahulu
2. Pakailah masker untuk melindungi muka dari debu sabun
3. Kikis bagian merek sabun agar rata dan mudah untuk
dipola
4.
Bentuk
pola sabun sesuai dengan gambar yang diinginkan menggunkan pensil
5.
Ukir
sabun mengikuti pola yang sudah ada menggunakan cutter
6.
Kikis
bagian-bagian yang tidak diperlukan
7.
Kikis
lagi seluruh bagian sesuai pola agar lebih rata
8.
Setelah
semua rata dan selesai sabun siap dikemas sedemikian rupa.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kerajinan
bahan lunak merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi wirausahanwan sejak
dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana. Salah satunya
ialah kerajinan bahan lunak dari sabun. Sabun
merupakan perlengkapann sehari – hari yang dibutuhkan oleh semua manusia, oleh
karenanya sabun dapat kita temui dengan mudah
diberbagai
tempat dengan banyak varian dan harga yang terjangkau, sehingga kita tidak
menemukan kesulitan ketika mulai membuat kerajinan ini.
B.
Saran
Kerajinan bahan
lunak dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macan kerajinan bahan lunak.
Dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk melahirkan kerajinan bahan lunak yang
digemari oleh banyak orang.
DAFTAR PUSTAKA
info ini sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih
Nu Amoorea Stem cell
Nu Amoorea Beauty Plus Bar
Nu Amoorea Stem cell
Info ini sangat membantu saya untuk mengerjakan tugas laporan saya
BalasHapusTerima kasih🙏
Makasih, sata sudah copypaste")
BalasHapusTerima kasih sangat bermanfaat
BalasHapus