PERILAKU KONSUMTIF
DI KALANGAN MAHASISWA
PENDAHULUAN
Perilaku konsumtif adalah perilaku yang mencerminkan
“serba instan” atau tidak mau menempuh proses. Konsumtif cenderung
mengarah pada gaya hidup glamor, boros, dan lain sebagainya. Pada zaman sekarang ini semakin banyak masyarakat
terutama para remaja dan mahasiswa di Indonesia yang bersifat konsumtif.
Penyebabnyapun bermacam-macam dan dari berbagai bidang. Banyak media massa terutama iklan-iklan yang semakin mendorong
masyarakat terutama para remaja khususnya mahasiswa untuk bersifat konsumtif.
Terutama masyarakat yang tinggal di kota-kota besar saat ini, semakin dekat dan
dengan mudah untuk mendapatkan barang-barang yang diinginkannya. Setiap harinya
mereka melakukan konsumsi makanan, pakaian, bahkan elektronik sesuai
keinginanya saja, tidak sesuai kebutuhannya, dan bahkan mereka tidak
memperdulikan pengeluarannya.
Terutama para mahasiswa,
mereka
terkesan senang dengan perilaku yang berbau konsumtif dan hedonis. Mereka
senang mengeluarkan uang demi mendapatkan barang-barang yang sedang popular dan
tidak mau ketinggalan zaman. Mereka juga mudah termakan iklan-iklan yang banyak
bermunculan di berbagai media, padahal mereka tidak begitu mementingkan barang
yang ditawarkan tersebut. Mereka hanya
membeli barang sesuai keinginanya saja. Bahkan terkadang mereka
membeli barang hanya mengikuti temannya, agar tidak kalah saing dengan apa yang
temannya punya, juga hanya sekedar untuk mengikuti tren masa kini saja. Mahasiswa
sekarang lebih senang menghabiskan waktu di mall, pusat perbelanjaan,
restaurant atau café-café untuk hanya sekedar nongkrong dan mengobrol dengan
teman ketika libur atau mempunyai waktu luang dari pada menghabiskan waktu di
perpustakaan.bahka mereka lebih senang mengerjakan tugas di café yang memiliki
wifi sekaligus untuk nongkrong berkumpul dengan teman. Walaupun juga tidak
semua mahasiswa seperti itu, masih banyak mahasiwa yang sadar akan tugasnya
sebagai mahasiswa yaitu untuk belajar, kuliah dan mengikuti organisasi atau kegiatan
di kampus lainnya, tidak hanya berfoya-foya menghabiskan uang saja.
ISI
Kalangan mahasiswa
merupakan salah satu
kelompok sosial dalam masyarakat yang rentan terhadap
pengaruh gaya hidup, trend, dan mode yang sedang berlaku. Karena bagi mahasiswa tidak hanya
pakaian saja yang dapat menunjang penampilan, tetapi juga dengan melakukan
perawatan diri akan lebih menunjang penampilan. Bagi
mahasiswa sendiri, mode,
penampilan, dan kecantikan merupakan hal penting yang
mendapatkan perhatian khusus. Sebagai mahasiswa, penampilan mungkin menjadi
salah satu hal terpenting, walaupun tidak semua mahasiswa menganggap penampilan
menjadi hal terpenting. Terutama di kalangan mahasiswa perempuan, menjaga
penampilan menjadi salah satu penyebab mereka bersifat konsumtif. Mereka rela
menghabiskan banyak uang untuk menjaga penampilannya, padahal sebagian
mahasiswa masih mendapatkan uang dari orang tuanya.
Faktor penyebab
mereka bersifat konsumtif berasal dari faktor luar dan dalam. Faktor dari luar
yaitu kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi dan juga situasi. Kelas
sosial dan situsi mungkin menjadi salah satu factor dari luar yang lebih
menonjol karena mereka tidak mau kalah dari teman yang lainnya sehingga mereka
akan berusaha mengimbangi teman-temannya agar tidak ketinggalan zaman.
Sedangkan factor dari dalam adalah gaya hidup dan motivasi. Mereka sudah
terbiasa dengan gaya hidup glamor dan boros, akan sulit untuk menghilangkan
sifat itu.
Namun tidak semua
mahasiswa memiliki sifat konsumtif. Terutama mahasiswa perantauan yang tinggal
di kost-kostan dengan hidup pas-pasan. Mereka lebih mementingkan kuliah dan
belajar bukan hanya foya-foya dan menghabiskan uang orang tua saja. Walaupun
mungkin masih ada mahasiswa perantauan yang malah lebih leluasa untuk
berfoya-foya karena mereka jauh dari awasan orang tua, merasa tidak ada yang
mengawasi dan jika tidak menahan diri akan lebih mudah terkontaminasi dengan
pergaulan-pergaulan yang buruk.
Sebagai remaja
yang sudah beranjak dewasa, mahasiswa tidak hanya tertarik dengan barang-barang
mahal yang dapat menunjang penampilannya. Tetapi mereka mulai tertarik dengan
merawat diri untuk melakukan perawatan dan mengkonsumsi obat-obatan dari klinik
kecantikan ternama. Demi melakukan perawatan ini mereka rela mengeluarkan
banyak biaya. Mereka melakukan perawatan ini tidak semata-mata hanya untuk
menjaga penampilan tetapi juga menambah kepercayaan diri, semakin cantik, dan
juga untuk menjaga kualitas wajah pada masa tua.
Kuatnya keinginan
untuk menjaga penampilan menyebabkan para mahasiswa menganggap bahwa membeli
barang-barang mahal dan melakukan perawatan adalah suatu kebutuhan yang
akhirnya menyebabkan mereka bersifat konsumtif. Padahal tidak semua barang yang
mereka beli adalah kebutuhan mereka, sebagian hanya menginginkan, dan hanya
mengikuti tren saja agar tidak kalah saing dengan teman-temannya dan tidak
dianggap ketinggalan jaman.
Mahasiswa harus
dapat memilah-milah mana yang merupakan suatu kebutuhan yang memang
harus dipenuhi dengan
suatu kebutuhan yang sebenarnya
hanya merupakan keinginan semu belaka. Mahasiswa harus mampu lebih bijak ketika
menggunakan uang. Alangkah lebih
baiknya jika mereka
lebih mampu meminimalisir pengeluaran
mereka agar tidak menjadi beban
orang tua mereka. Tidak hanya serta
merta mengikuti trend
yang ada di
kalangan mahasiswa ketika memilih barang atau tempat perawatan tetapi
juga harus disesuaikan dengan pertimbangan biaya, kebutuhan serta pribadi
masing-masing.
PENUTUP
· Kesimpulan
Di
jaman sekarang ini orang-orang dapat dengan mudah mendapatkan barang barang
yang diinginkannya. Apalagi dengan adanya online shop dan pusat-pusat
perbelanjaan yang semakin deket dengan tempat tinggal membuat dengan mudahnya
orang memenuhi kebutuhannya bahkan keiginannya. Jika tidak dapat menahan diri
kita dapat dengan mudah tergiur untuk membeli dan akan semakin membuat kita
bersifat konsumtif.
Terutama
di kalangan mahasiswa yang semakin ingin mengikuti trend dan tidak mau kalah
dengan teman-temannya, sekarang mereka juga dapat dengan mudah mendapat
iklan-iklan tentang barang-barang terkini. Bahkan produk-produk kecantikan dan
tempat perawatan sudah semakin banyak ditemui. Jika tidak pandai-pandai menahan
diri akan semakin membuat konsumtif. Mereka harus bisa mengisi waktu luang
dengan kegiatan-kegiatan postif dan lebih bermanfaat seperti belajar kelompok,
berkunjung ke perpustakaan, dan kegiatan-kegiatan postif lainnya agar tidak
ikut tergiur untuk menghabiskan uangnya hanya untuk membeli atau
menghabiskannya dengan hal yang kurang bermanfaat.
·
Saran
Ada banyak cara
yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku konsumtif di kalangan mahasiswa
antara lain
1.
Belajar hidup
hemat mulai dengan membuat prioritas kebutuhan yang ingin kita beli. Dahulukan
membeli barang kebutuhan berdasarkan prioritas yang terpenting, bukan untuk
memenuhi keinginan semata.
2.
Mulai menabung, menabung selain merupakan bagian dari
hidup hemat, juga kita bisa gunakan uang hasil tabungan kita untuk membeli
barang yang akan kita butuhkan di masa yang akan datang atau jika ada kebutuhan
yang lebih mendesak.
3.
Mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, dengan
mengikuti berbagai organisasi di kampus, berinteraksi dengan teman-teman di
kampus, tidak mudah terpancing dengan diskon-diskon atau harga yang murah dari
sebuah toko atau online shop dan tempat-tempat perawatan ternama.
4.
Mengurangi pergi ke mall atau pusat perbelanjaan atau
café-café hanya sekedar untuk nongkrong.
5.
Fokus dengan apa yang menjadi tujuannya untuk kulaih,
tidak lupa untuk selalu belajar.
·
Daftar Pustaka
Sukari. 2013. Perilaku
Konsumtif Siswa SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Balai
Pelestarian Nilai Budaya (BPNP)